EVALUASI GEOLOGI LINGKUNGAN UNTUK
ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN PASCA TAMBANG
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap kegiatan pertambangan mempunyai kewajiban untuk mereklamasi lahan penambangan, baik selama maupun setelah kegiatan penambangan selesai.
Tujuan reklamasi adalah memungsikan/memanfaatkan kembali lahan bekas penambangan ke fungsinya semula ataupun ke fungsi lain yang nilai manfaatnya minimal sama dengan semula. Oleh karena itu reklamasi menjadi bagian penting dalam perencanaan pengelolaan lahan penambangan.
Perusahaan penambangan besar pada umumnya telah melaksanakan reklamasi sesuai dengan rencana yang tercantum dalam dokumen AMDAL. Sebaliknya perusahaan penambangan yang berskala lebih kecil, termasuk Penambangan Rakyat, banyak yang sama sekali tidak melaksanakan kewajiban reklamasi ini. Bekas penambangan ditinggalkan dan diterlantarkan. Bekas penambangan ini secara individu umumnya tidak terlalu luas namun secara keseluruhan berkelompok sehingga merusak lingkungan dan sulit dalam perencanaan pemanfaatan lahan secara optimum.
Penyelidikan geologi lingkungan sangat diperlukan di dalam pemanfaatan lahan bekas tambang yang telah ditinggalkan, karena bekas kegiatan penambangan perlu analisis tentang dampak lingkungan, dan dilakukan arahan reklamasi sehingga didalam pelaksanaannya kerusakan lingkungan yang telah terjadi akan dapat ditekan sekecil mungkin atau bahkan lahan yang rusak tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat sekitarnya.
Penyelidikan ini sangat diperlukan untuk menunjang rencana kegiatan reklamasi bekas tambang pada daerah penyelidikan agar bekas galian tambang, daerah genangan serta timbunan tanah penutup dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyelidikan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai data geologi lingkungan untuk arahan reklamasi bekas penambangan yang berwawasan lingkungan. Kajian geologi lingkungan meliputi: morfologi dan tata guna lahan, hidrologi, geologi teknik, bencana geologi, kenampakan dampak penambangan terhadap masyarakat sekitar tambang.
Adapun tujuan dari penyelidikan ini adalah melakukan analisis geologi lingkungan untuk arahan reklamasi daerah bekas tambang tersebut yang telah atau akan ditinggalkan dengan cara yang murah, praktis, serta mudah dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun pengusaha tambang. Pertimbangan aspek geologi lingkungan ini dapat ditetapkan pada kegiatan pasca penambangan, sehingga dampak negatif pada kegiatan pasca penambangan tersebut akan dapat diperkecil atau meminimalkan dampak lingkungan yang terjadi.
1.3 RUANG LINGKUP
Untuk mencapai tujuan dan hasil keluaran di atas dilakukan beberapa tahap kegiatan, yang meliputi penyelidikan geologi teknik, keairan dan geologi lingkungan. Pada tahap awal dilakukan studi pustaka, serta interpretasi. Tahap kedua adalah melakukan aktifitas lapangan hingga pengolahan dan analisis data sekunder dan data hasil pengamatan lapangan.
Kajian arahan reklamasi kegiatan pasca penambangan didasarkan atas data eksisting tambang yang telah ditinggalkan, hasil analisis geologi teknik, keairan (air permukaan dan hidrogeologi), dan geologi lingkungan yang sebagian besar merupakan hasil-hasil analisis data lapangan. Kenampakan dampak dan tata cara pengelolaan dan pemantauan dampak diperoleh terutama berdasarkan hasil analisis geologi lingkungan penyelidikan selanjutnya dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut:
1.4 IDENTIFIKASI MASALAH
Daerah penyelidikan yang mempunyai potensi sumber daya alam cukup melimpah dalam hal ini adalah bahan galian industri dan kontruksi, meskipun pada saat penyelidikan dilakukan belum tampak adanya kegiatan penambangan. Namun pada masa mendatang tidak menutup kemungkinan potensi bahan galian yang ada akan menarik investor untuk melakukan eksploitasi/penambangan di daerah ini. Pada saat penambangan rakyat dengan sekala kecil denga areal kurang dari sekian hektar, yang telah ditutup oleh pemerintah setempat dengan meninggalkan lubang-lubang bekas galian. Dalam suatu kegiatan terlebih kegiatan fisik, dalam hal ini adalah kegiatan penambangan bahan galian, pada dasarnya akan mengalami perubahan yang langsung dapat terlihat dan sekaligus akan mempengaruhi ekosistem yang sudah ada. Perubahan ekosistem tersebut tergantung dari besarnya perubahan yang dilakukan. Pada intinya kegiatan yang dilakukan mempunyai dua aspek yang saling mempengaruhi. Kedua aspek tersebut mempunyai nilai saling berlawanan yaitu yang satu bersifat menguntungkan dan yang lain bersifat merugikan. Dalam kegiatan penambangan dua aspek tersebut akan muncul yaitu aspek manfaat dan aspek kendala yang keduanya saling berbanding terbalik.
Aspek manfaat yang sifatnya menguntungkan tentunya bahwa bahan galian mempunyai nilai ekonomis, dapat menciptakan lapangan kerja, menambah income dan sebagainya. Sedang aspek kendala yang sifatnya merugikan akan memberikan kendala: timbulnya lubang-lubang bekas galian, terpotongnya aliran air tanah, pelumpuran dan sebagainya yang pada dasarnya mempunyai sifat merugikan.
Kegiatan penambangan tersebut pada suatu saat akan mengalami titik limit atau batas terendah yang apabila penambangan diteruskan justru akan merugikan. Batas terendah tersebut bisa bersifat nilai ekonomisnya yaitu bila penambangan berlanjut biaya penambangan dengan nilai bahan tambang sudah tidak menguntungkan, terjadinya kerusakan lingkungan yang ditimbulkan membutuhkan biaya yang sangat tinggi, sulit untuk diperbaiki dan memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengembalikan fungsi lahan menjadi seperti semula atau bahkan keduanya.
1.5 MANFAAT
Sasaran lokasi kegiatan penyelidikan adalah daerah penambangan bersekala kecil/tambang rakyat yang akan melakukan, sedang maupun yang telah selesai melakukan penambangan bahan galian. Obyek penyelidikan utama akan dilakukan pada daerah penambangan yang sedang atau memiliki permasalahan lingkungan geofisik crusial. Sedangkan untuk lokasi yang akan melakukan penambangan diharapkan dapat memberikan arahan atau masukan maupun informasi cara penambangan yang baik dengan mengindahkan faktor dampak lingkungan yang mungkin timbul.
Informasi tersebut diataranya ialah geologi teknik, hidrogeologi untuk menunjang batas vertikal dan batas lateral bukaan tambang, stabilitas dinding bukaan tambang, daya dukung tanah dan batuan terhadap beban bangunan fasilitas (infrastrukture), geologi lingkungan daerah penyelidikan, yang merupakan kompilasi dari informasi-informasi geologi teknik dan hidrogeologi/hidrologi, serta prakiraan dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas penambangan.
1.6 TAHAP PENYELIDIKAN
Tahap pekerjaan ini merupakan tahap pra-kegiatan, diantaranya melakukan inventarisasi data sekunder, yaitu pengumpulan data sekunder dan studi leteratur. Meliputi:
- laporan-laporan terdahulu yang ada kaitannya
- interpretasi foto udara
- peta-peta :
-Peta topografi sekala 1:50.000 dan 1:10.000 (perbesaran)
-Peta geologi teknik daerah penyelidikan
-persiapan peta dasar skala 1 : 50.000 dan sekala 1 : 10.000
- informasi penambangan
- rencana tata ruang
- kependudukan dan data statistik lainnya
- persiapan alat, administrasi, perizinan survei, penyusunan tenaga ahli.
- pengumpulan data sekunder, mobilisasi peralatan dan personil.
- Data tentang kegempaan sekitar daerah penyelidikan
- Data tentang kondisi iklim dan curah hujan
- Data penggunaan lahan daerah penelitian.
1.6.2 PEKERJAAN LAPANGAN
Pekerjaan lapangan yang dilaksanakan meliputi:
- Peninjauan (orientasi) kondisi umum daerah penyelidikan
- Pemetaan morfologi dan kemiringan lereng
- Pemetaan sebaran tanah dan batuan beserta fisik dan keteknikannya
- Pengamatan kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh proses geologi, seperti banjir, erosi, longsoran.
- Pengamatan titik minatan air tanah (mata air) dan permukaan (sungai, genangan).
- Pengambilan contoh air sebanyak >6 labu.
- Pengambilan contoh tanah tidak terganggu dari tanah bawah permukaan untuk mengetahui sifat fisik dan keteknikan sebanyak 10 contoh.
Pengumpulan data primer
Studi evaluasi geologi lingkungan pada tahap operasi pelaksanaan penambangan bahan galian yang akan dilaksanakan meliputi penyelidikan
a. Aspek Hidrogeologi
Pengumpulan data aspek hidrogeologi meliputi data primer dan data sekunder. Pengamatan dilakukan langsung di daerah tapak kegiatan dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan terkena dampak kegiatan penambangan bahan galian. Data primer diperoleh dengan cara melakukan:
- pendugaan geolistrik
- mengukur kedalaman muka air tanah
- mengukur dan memetakan mata air
- mengidentifikasi jenis litologi akuifer
- mengidentifikasi potensi/produktifitas akuifer
- mengukur kedalaman akuifer serta penyebarannya
- pengujian akuifer (pumping test)
- menentukan letak sumur pantau air tanah
- membuat sumur pantau air tanah
- menganalisis kimia dan fisika untuk kualitas air tanah dan permukaan
- menentukan daerah resapan (imbuh) air tanah
b. Aspek Geologi Teknik
Pengumpulan data aspek geologi teknik meliputi data primer dan data sekunder. Pengamatan dilakukan langsung di daerah tapak kegiatan dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan terkena dampak kegiatan penambangan bahan galian. Data primer diperoleh dengan cara melakukan
- pengambilan contoh tanah
- pemboran tangan
- pengujian sumur (test pit)
- mengamati geomorfologi dan perubahannya
- mengamati sifat fisik dan keteknikan tanah dan batuan
- mengukur ketebalan overburden
- mengamati kendala beraspek geologi (gerakan tanah, erosi, lempung mengembang, dan sedimentasi)
c. Aspek Geologi Lingkungan
Pengumpulan data aspek geologi lingkungan meliputi data primer dan data sekunder. Pengamatan dilakukan langsung di daerah tapak kegiatan dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan terkena dampak kegiatan penambangan bahan galian. Data primer diperoleh dengan cara melakukan:
- mengidentifikasi tipe, jenis racun dan volume limbah serta tata letak bangunan limbah B3
- pengamatan lokasi pembuangan limbah
- pengamatan kuantitas dan kualitas pucuk tanah (top soil)
- mengidentifikasi lokasi penyimpanan dan rencana penanaman kembali (revegetasi)
- pengamatan lintasan transportasi
- mengidentifikasi tata ruang dan pengembangan wilayah setempat.
d. Aspek Tambang
Data yang dikumpulkan meliputi aspek penambangan yang secara langsung dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan geofisik pada wilayah penambangan bahan galian dan sekitarnya meliputi:
- memperkirakan dan mengamati potensi tambang
- mengamati seluruh kegiatan penambangan pada areal penambangan
- mengamati teknik penambangan yang sedang berjalan
e. Aspek Ruang dan Lahan
Pengumpulan data akan dilakukan melalui istansi terkait seperti Bappeda, BPN dan instansi mulai tingkat Kabupaten dan Propinsi. Data yang dikumpulkan meliputi rencana tata ruang wilayah Kabupaten, Propinsi, luas dan penyebaran penggunaan lahan. Untuk melakukan regionalisasi daerah dilakukan dengan analisis peta.
1.6.3 KUANTITAS PEKERJAAN LAPANGAN
Kegitan survei lapangan dilaksanakan mulai dari….sampai……, meliputi pengumpulan data primer dari aspek geologi lingkungan, geologi teknik, hidrogeologi, dan perencanaan tata ruang. Survei lapangan yang berupa kegiatan fisik terdiri dari:
- luas daerah yang dikaji
- pengamatan dan updating kondisi geologi setempat seluas
- pengamatan dan pengukuran kondisi hidrogeologi seluas
- pengamatan dan pengukuran aktifitas penambangan
- pengamatan tata guna lahan seluas
- pemboran dengan kedalaman 30 – 40 m, total kedalaman 150m.
- pembuatan sumur pantau 2.titik
- pemboran tangan 50 titik
- pengambilan contoh tanah/ batuan berjumlah 30 buah
- pengambilan contoh air tanah dangkal dan permukaan 25 buah
- pendugaan geolistrik sebanyak 50 titik
1.6.4 ANALISIS LABORATORIUM
- Analisis laboratorium terdiri dari analisis laboratorium mekanika tanah sebanyak 10 contoh tidak terganggu dan laboratorium pengujian air sebanyak 6 contoh.
Pengujian tanah dan batuan (Metode ASTM)
a. sifat indeks tanah meliputi: berat isi tanah, kadar air, berat jenis, batas-batas atterberg, analisa ukuran butir, porositas, dan derajat kejenuhan.
b. pengujian kuat geser tanah dengan metoda “direct shear” untuk material yang berukuran kasar atau metoda “triaxial (uu)” (tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase) untuk material tanah halus.
c. sifat indeks tanah yang terdiri dari analisa berat isi tanah, kadar air, berat jenis, batas-batas Atterberg, ukuran butir, porositas, dan derajat kejenuhan.
d. sifat mekanik tanah yang perlu diuji adalah kuat tekan tanah.
Pengujian kualitas air (acuan :No.416/MENKES/PER/IX/1990)
a. pengujian sifat fisika air
meliputi kekeruhan, warna, bau, rasa, daya hantar listrik, zat padat terlarut, kimia air, pH, Kalsium, kesadahan, Magnesium, dll.
1.6.5 PERALATAN
Secara umum peralatan lapangan dan laboratorium yang digunakan:
peralatan untuk administrasi
- Komputer, printer, digitizer, scanner, photo copy, set plotter.
Peralatan Pemetaan
- GPS, Kompas Geologi (Shunto), Palu Geologi, Peta-peta Geologi/dasar, Peta topografi, alat tulis, kendaraan roda empat, kamera.
Peralatan pemboran dan geofisik.
-Bor teknik lengkap dengan peralatan SPT, singgle core barrel, head assembly untuk undisturbed sampling.
-Genset untuk pompa uji/packer test
-Shelby tube/tabung contoh
-Peralatan penduaaan geolistrik
-Peralatan pemboran tangan
Peralatan Hidrogeologi
Peralatan lapangan untuk mendapatkan beberapa parameter langsung antara lain adalah:
Hidrometer, EC meter, Water Level Indikator, pH meter, Pelscale, Stopwatch, kantong atau botol sampel.
Peralatan Laboratorium
Peralatan uji laboratorium diperlukan untuk uji sifat fisik (tanah dan batuan) serta uji sifat kimia (air). Antara lain adalah:
a. Alat uji fisik / mekanika tanah dan batuan:
Berat isi/Density, Kadar air, Konsistensi/Atterberg Limits, Besar butir, Direct shear, Triaxial, Unconfined, Permeability tester, Slake Durability.
b. Alat Uji kimia/mutu air:
PH Meter, EC meter, Spextrophoto meter, Flame photometer, AAS, AOX, Nano color filter photometer.
1.6.6 PEKERJAAN KANTOR, DAN PELAPORAN
Evaluasi dan analisis data primer dan sekunder di kantor yang meliputi:
a. kondisi umum /regional daerah penyelidikan yang meliputi geografi, tataguna lahan, iklim, hidrologi, dan geologi.
b. Analisis geologi teknik guna pengelompokan tanah/batuan menurut sifat keteknikan dan daya dukung tanah untuk berbagai penggunaan.
c. Analisis keairan meliputi air permukaan dan hidrogeologi guna mengetahui potensi keairan, baik kualitatif maupun kuantitatif.
d. Analisis geologi lingkungan untuk memperoleh arahan penggunaan lahan dan prakiraan dampak aktivitas penambangan dan rencana pengelolaannya
e. Penyusunan laporan diskusi
Gambaran ruang lingkup dan keluaran/hasil penyelidikan geologi lingkungan dalam suatu kegiatan penambangan sbb:
Lingkup penyelidikan:
a. survei dan analisa geologi lingkungan yang meliputi aspek keairan (hidrologi dan hidrogeologi), aspek fisik, keteknikan dan sifat kimiawi tanah/batuan, aspek morfologi.
b. analisa data sekunder: klimatologi, tataguna lahan, geodinamika dan bencana geologi.
Keluaran / hasil penyelidikan yang diharapkan:
a. hasil analisis geologi lingkungan yang berupa
-geometri akhir lubang bukaan tambang
-stabilitas dinding bukaan tambang
-stabilitas timbunan tanah penutup
-permeabilitas tanah/batuan di lokasi rencana dumping area
-pengaruh pasca tambang
b. analisis lanjut dari (a): berupa kegiatan pasca penambangan yang terdiri sistem penimbunan tanah pucuk dan penutup, saluran pengering.
c. hasil analisis lanjut dari (b): prakiraan dampak pada tahap pasca penambangan (erosi, longsoran, genangan air)
d. hasil analisis lanjut dari (c): arahan reklamasi dan pemantauan dampak pada berbagai tahap reklamasi bekas tambang.
1.6.7 PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Lingkup kegiatan penyelidikan:
aspek sifat fisik dan keteknikan tanah
aspek keairan meliputi hidrologi dan hidrogeologi
aspek morfologi
data sekunder meliputi aspek-aspek: klimatologi, tataguna lahan, sifat kimiawi tanah dan batuan, geodinamika dan bencana geologi dengan ditunjang data sekunder untuk menunjang analisis.
B. Keluaran yang diharapkan
informasi-informasi geologi teknik, hidrologi dan hidrogeologi untuk menunjang: batas vertikal dan batas lateral bukaan tambang, stabilitas dinding bukaan tambang, permeabilitas tanah dan batuan, di rencana “dumping area”, unit pengolahan limbah.
Geologi lingkungan daerah penyelidikan, yang merupakan kompilasi dari informasi-informasi geologi teknik dan hidrogeologi/hidrologi.
Arahan reklamasi bekas tambang batubara yang berwawasan geologi lingkungan, antara lain mudah, murah serta sesuai dengan kehendak masyarakat sekitar
Prakiraan dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas reklamasi
Dasar-dasar pengelolaan dampak reklamasi.
Seluruh peta-peta yang menggambarkan hasil penyelidikan ini dituangkan dalam peta sekala 1 : 25.000 untuk daerah regional (daerah desa penyelidikan) dan peta sekala 1: 10.000 untuk daerah tambang bahan galian (lokasi tapak kerja atau site work) diantaranya peta tematik geologi teknik, dan peta geologi lingkungan.
Irman Ginanjar
270110090100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar